A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian
1.1 Peter F.Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
1.2 Thomas W. Zimmerer (1996;51) mengungkapkan bahwa kewirausahaan merupakan proses penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan seharihari.
1.3 Jose Carlos Jorillo-Mosi (dalam Mutis, 1995:18) mendefinisikan kewirausahaan sebagai seorang yang merasakan adanya peluang, mengejar peluang-peluang yang sesuai dengan situasi dirinya, dan yang percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang bisa dicapai.
1.4 Geoffrey G. Meredith et. al (1992:5) mengatakan bahwa : “Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses “.
1.5 Kesimpulan :
Kewirausahaan merupakan kemampuan memecahkan masalah dengan inovasi dan kreatifitas untuk mencari peluang dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, mempercayai bahwa kesuksesan merupakan hal yang bisa dicapai. Kewirausahaan mempelajari kemampuan melihat peluang bisnis yang dibutuhkan oleh konsumen guna mengambil keuntungan.
2. Manfaat Mempelajari Kewirausahaan
2.1 Menurut Esti Dwi Rinawiyanti Kewirausahaan mendapat perhatian dan dukungan
besar untuk menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena UMKM mampu memberikan kontribusi pada perekonomian dan lapangan pekerjaan di Indonesia.
2.2 Menurut Muladi Wibowo Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya berasal dari kata entrepreneur yang artinya suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
2.3 Kesimpulan
Dari sumber di atas mepelajari kewirausahaan dapat memberikan dukungan dalam melaksanakan usaha bagi pemula agar dapat memperbaiki perekonomian suatu negara dengan membuka lapangan pekerjaan dan cara berfikir yang kreatif dengan berprilaku inovatif.
3. Wirausaha di Era Digital
3.1 Theresia Pradiana
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis baik besar maupun kecil agar dapat dikenal secara global. Dampak yang paling nyata adalah selain dikenal juga dapat meningkatkan volume penjualan dan profit. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang sangat besar memberikan pengaruh. Dengan menggunakan digital mark eting dalam hal ini adalah sosial media.
3.2 Aryan Eka Prastya Nugraha dan Novika Wahyuhastuti
Geliat pengguna internet untuk perdagangan yang semakin bertambah mendorong munculnya bisnis baru yang sekarang banyak dikatakan sebagai start up bisnis. Semua bisnis tersebut bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa yang memenuhi kebutuhan sehari-hari, mayoritas begerak dibidang online. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dari beberapa literature, data dan fakta mengenai phenomena bisnis start up.
3.3 Kesimpulan
Kesimpulan dari sumber yang terdapat membuktikan wirausaha di era digital merupakan langkah yang baik dimana semua orang didunia sudah menggunakan media social sebagai kegiatan sehari-hari, maka dalam melakukan bisnis dengan media online adalah pilihan yang sangat tepat.
B. KWADRAN KIYOZAKI
1. 4 quadrant Robert T. Kiyosaki
1.1 E (employee)
Kwadran dimana orang-orangnya menghasilkan uang dengan cara bekerja pada orang lain atau bekerja di perusahaan atau instansi pemerintahan, biasanya orang-orang ini menerima upah (gaji) dari perusahaan selama satu bulan dengan nominal yang telah disepakati bersama, contohnya buruh pabrik, manajer di sebuah perusahaan, pegawai pemerintah, pelayan toko dan sebagainya.
Kelebihan :
– penghasilan setiap bulannya stabil selama kerja pada perusahaan yang sama.
Kekurangan :
– Sempitnya waktu luang.
– Tidak bisa menentukan besar-kecilnya penghasilan.
– Keberadaanya di perusahaan tergantung atasan.
– Jika perusahaan tidak membutuhkan bisa diberhentikan sewaktu-waktu.
– Pada usia tua menjadi suatu ancaman diberhentikannya di perusahaan.
1.2 S (self-employeed)
Orang-orang yang dapat menetukan penghasilannya sendiri atau memperoleh penghasilannya dengan bekerja untuk dirinya sendiri, dimana mereka bekerja semaunya dia seperti : guru privat, tukang ojek, tukang becak, pedagang asongan, pengacara, pelukis dan yang lainnya.
Kelebihan :
– Orang-orang ini lebih memilki banyak waktu dibandingkan kuadran E.
– Dapat menemtukan penghasilannya tergantung giatnya dalam usaha.
Kekurangan :
– Jika cuaca sedang tidak mendukung maka penghasilannya akan menurun.
– Apabila sakit dan tidak bisa bekerja maka tidak mendapatkan penghasilan.
1.3 B (business owner)
Yaitu orang-orang yang mempunyai usahanya sendiri tanpa harus didampingi karena akan berjalan dengan sendirinya, orang-orang ini biasanya menghabiskan waktnya dengan liburan tanpa harus memikirkan usahanya atau kuadran ini sering disebut kelompok pengusaha, ada tiga jenis bisnis yang termasuk bisnis owner yaitu bisnis convensional, francise, dan net work marketing.
Kelebihan :
– Memiliki kebebasan waktu.
– Dapat membuka lapangan kerja baru.
– Dapat menentukan penghasilannya.
Kekurangan :
– Jika usahanya bankrupt kerugian di tanggung sendiri.
– Berhati-hati memilih orang yang akan menjalankan usahanya.
1.4 I (investor)
Orang-orang yang memiliki banyak uang untuk di investasikan sehingga mendapatkan keuntungan, biasanya orang-orang ini menginvestasikan uangnya ke usaha orang lain dengan membeli saham, obligasi, real estate dan produk yang dapat diinvestasikan, maka orang-orangnya tidak perlu bekerja.
Kelebihan :
– Tidak perlu bekerja.
– Uang menghasilkan uang.
Kekurangan :
– Harus berhati-hati dalam menginvestasikan.
– Teliti dalam perhitungan, karena uang dapat hangus seketika.
C. CONTOH KEBERHASILAN WIRAUSAHA
1. Gusti Ngurah Anom
Pemilik krisna oleh-oleh atau yang sering dipanggil Cok Anom ini merintis usaha pusat oleh-oleh khas Bali pada tahun 2007. Kini, dalam rentang waktu empat tahun, ia telah memiliki empat tempat pusat oleh-oleh. Penghasilannya pun telah mencapai miliaran rupiah per bulan. Usaha yang dirintisnya telah mempekerjakan sekitar 1.000 orang karyawan. Cok anom merupakan orang pekerja keras ysng memulai karirnya menjadi tukang serabutan, cuci mobil dan bekerja di konveksi yang akhirnya membuka usaha konveksi sendiri dengan istrinya yang melaju pesat sampai sekarang. “Rahasia sukses dalam berwirausaha adalah kejujuran, kerja keras, menjaga emosi dan berpikir positif. Mulailah berusaha bertahap dari kecil membesar,” ujar Cok Anom.
2. Bob Sadino
Sukses sebagi pengusaha dari bawah, pernah berjualan telur membuktikan bahwa marketing tidak harus yang mewah. Bob sadino merupakan pengusaha yang tulen dengan penampilannya yang nyentrik dan tidak membatasi pergaulannya dan pemikiran yang out of the box.
3. Chris Gardner
Christopher Paul ‘Chris’ Gardner adalah seorang wirausahawan, investor, broker saham, pembicara motivasional, pengarang dan filantropis Amerika yang, pada awal 1980an, berjuang dengan keadaan ketunawismaan sambil membesarkan putranya yang masih balita. Namun perjuangannya tidaklah sia–sia, Ia pun menjadi orang yang sukses.
4. Kesimpulannya untuk menjadi seorang yang sukses memerlukan usaha yang sungguh-sungguh dalam menjalankan usaha pada bidang yang di gelutinya baik usaha kecil maupun besar dengan menanam motivasi pada dirinya, keuletan, dengan melihat diri sendiri, memiliki kemauan, dan optimis.
Daftar Pustaka
ARTIKEL INTERNET
detik.com. (2011). Peluncuran buku biografi berjudul \\\’Raja Oleh-oleh Khas Bali\\\’ oleh Ngurah Anom. Denpasar .
detik.com. (2015). Kisah ini disampaikan oleh Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono, usai melayat Bob Sadino di rumah duka, Jalan P&K, Cirendeu, Pondok Cabe, Selasa (20/1/2015). Jakarta.
detik.com. (2017). 9 Pelajaran Sukses Chris Gardner, Tuna Wisma yang Jadi Kaya Raya. Jakarta.
JURNAL
NUGRAHA, A. E., & WAHYUHASTUTI, N. (2017). Start Up Digital Business: Sebagai Solusi Penggerak Wirausaha Muda. Jurnal Nusamba.
Pradiani, T. (2017). Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Hasil Idustri Rumahan. JIBEKA VOLUME 11, 46-53.
Rinawiyanti, E. D. (2012). Studi Awal Pembelajaran Kewirausahaan Di Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Program Studi MMT-ITS, A-24-1-A-24-8.
Saragih, R. (2017). Membangun Usaha Kreatif, Inovatif dan Bermanfaat melalui Penerapan Kewirausahaan Sosial. jurnal kewirausahaan, 26-34.
T.J., H. K. (2011). Bisnis Pemasaran Jaringan Alternatife Sumber Income, 142-145.
Wibowo, M. (2011). Pembelajaran Kewirausahaan dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. eksplanasi , 109-122.